Minggu, 16 Oktober 2011

Cara Menjauh Dari Kanker


Kanker bisa menyerang siapa saja baik pria maupun wanita dan dari berbagai kelompok usia.

Berbagai penyebab
http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=986&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a9f2d374
dan faktor risiko kanker pun telah sering dibahas. Namun, hampir selalu tidak mungkin untuk membuktikan apa yang menyebabkan kanker yang terjadi pada seseorang. Karena kanker memiliki beberapa kemungkinan penyebabnya.

Sebagai contoh, pada seorang perokok dapat menyebabkan perkembangan yang mengarah pada kanker paru-paru. Namun, pada contoh kasus lain pada seseorang yang bukan perokok, tetap memiliki faktor risiko terkena kanker paru oleh karena polusi udara atau radiasi.

Sebesar 90-95 persen kasus kanker disebabkan oleh faktor lingkungan. Sedangkan sisanya sebesar 5-10 persen kasus kanker disebabkan oleh gen.

Faktor lingkungan yang meningkatkan faktor risiko kanker bukan hanya polusi. Faktor lingkungan tersebut, antara lain:
1. Rokok atau tembakau, sekitar 25-30 persen kasus
2. Obesitas, sekitar 30-35 persen kasus
3. Infeksi, sekitar 15-20 persen kasus
4. Radiasi, baik pengion maupun non pengion, hingga 10 persen kasus
5. Stres
6. Kurangnya aktivitas fisik
7. Lingkungan polutan

Ada 3 cara untuk meminimalkan risiko kanker antara lain seperti dikutip dari WebMD, Minggu (16/10/2011):

1. Kenali riwayat kesehatan keluarga

"Mencari tahu mengenai riwayat kesehatan keluarga, dapat mengetahui apakah seseorang mempunyai risiko tinggi terhadap kanker atau tidak," kata peneliti kanker Beth Y. Karlan, MD. Jika dapat mengetahui status risiko kanker pada keluarga maka dapat fokus pada tindakan pencegahan.

2. Cek kesehatan secara berkala
Cek kesehatan secara berkala sangat berguna untuk deteksi dini semua penyakit, tidak hanya kanker. Deteksi dini akan sangat berguna untuk keberhasilan penanganan atau pengobatan suatu penyakit atau kelainan.

C"ek kesehatan tersebut, antara lain seperti melakukan pemeriksaan kolonoskopi jika berusia lebih dari 50 tahun," kata profesor obstetri dan ginekologi Carolyn Runowicz, MD.

Menurut American Cancer Society lakukan pula pap smear secara rutin bagi wanita, yaitu yang dimulai 3 tahun setelah hubungan seksual pertama atau selambat-lambatnya pada usia 21 tahun. Juga secara rutin melakukan pemeriksaan mammografi setelah usia 40 tahun.

3. Jauhi kegemukan dan memeriksa indeks massa tubuh (BMI) secara berkala
"Biasakan untuk memeriksa BMI secara berkala dan tetap menjaganya di bawah angka 25, agar tidak terjadi kelebihan berat badan," kata Karlan.

Karena obesitas telah dianggap sebagai faktor risiko kanker dan penyakit serius lainnya. Selain dapat menurunkan berat badan, olahraga teratur juga dapat menurunkan kadar estrogen dalam darah. Kadar estrogen dalam darah dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.

Kategori BMI adalah:
Kategori Kurus: Nilai BMI kurang dari 19
Kategori Ideal: Nilai BMI 19-24,9
Kategori Gemuk: Nilai BMI 25-29,9
Kategori Obesitas: Nilai BMI sama dengan atau lebih dari 30

Cara Menghitung BMI

Cara menghitung BMI dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter).
Cara menghitungnya adalah:
Pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

Siklus Hidup Sistem


Siklus hidup sistem (system life cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
· Menentukan lingkup dari proyek
· Mengenali berbagai area permasalahan potensial
· Mengatur urutan tugas
· Memberikan dasar untuk pengendalian
TAHAP ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
TAHAP PERANCANGAN
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.
TAHAP PENERAPAN
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
TAHAP PENGGUNAAN
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
2. Audit sistem
3. Memelihara sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Pengenalan Pada Manajemen Informasi

1.1  Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan
Informasi  di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan.untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti komputer.gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi merupakan suatu terobosan besar,karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk pemecahan masalah.
1.2 Peranan manjer dalam pengelolaan manajemen informasi
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atauplanning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Sistem perusahaan berada dalam satu atau lebih sistem lingkungan yang lebih besar, dan sistem perusahaan juga terdiri dari sistem yang lebih kecil atau sub sistem . Walaupun setiap subsistem memiliki tujuan masing-masing, tetapi tujuan-tujuan subsistemnya mendukung dan memberi kontribusi pada tujuan keseluruhan.Sistem perusahaan merupakan sistem Lingkaran tertutup karena memiliki 3 elemen kontrol dan juga merupakan sistem terbuka karena dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.
Pandangan Sistem ini,
  1. Mencegah manajer tersesat dalam kompleksitas struktur organisasi dan rincian pekerjaan.
  2. Menyadari perlunya memiliki tujuan-tujuan yang baik
  3. Menekankan pentingnya kerja sama semua bagian dalam organisasi
  4. Mengakui keterkaitan organisasi dengan lingkungannya.
  5. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang hanya dapat dicapai dengan cara sistem lingkaran tertutup.
1.3 Data dan informasi
Data dan informasi telah digabungkan dalam pengelompokan jenis-jenis sumber daya , namun keduanya tidak sama. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi(information processor). Pengolah Informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem koseptual, yang meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non komputer dan kombinasinya.
1.4 Komputer sebagai elemen dalam sistem informasi
Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak selalu melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut Sistem Informasi berbasis Komputer (Computer Based Information Systems atau CBIS).
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Alter,1992), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban,Mc clean, dan Wetherbhe 1999). Istilah sitem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi manajemen (SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. SIM merupakan salah satu jenis sistem informasi.
Sistem informasi sebagai sebuah sistem memiliki elemen-elemen :
o       Perangkat keras (hardware)
o       Perangkat lunak (software)
o       Prosedur
o       Orang
o       Basisdata
o       Jaringan komputer dan komunikasi data
1.5 Evolusi sistem informasi berbasis komputer
-Fokus data (SIA/EDP)
Di dukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines ,dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya .Aplikasi yang di gunakan sistem informasi akuntansi (SIA).
-Fokus informasi (SIM)
Aplikasi komputer harus di terapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi.
-Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus di pecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus di buat oleh manajer.
-Fokus pada komunikasi (otomatisasi kantor)
Difokuskan pada otomatisasi kantor ,memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara para manajer dan pekerja melalui penggunaan alat-alat elektronik.
-Fokus konsultasi (sistem pakar)
Sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memcahkan masalah.
1.6 Upaya pencapaian sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputer berkembang melalui tahapan-tahapan,analisis,rancangan,penerapan, dan penggunaan.Tahapan-tahapan tersebut dinamakan siklus hidup sistem dan dapat dilakukan oleh pemakai sendiri atau pemakai bekerja sama dengan spesialis informasi.